Tuhan, terima kasih di atas pengorbanan Mu di atas kayu salib. Terima kasih kerana telah menebus diri kami dari dosa-dosa. Terima kasih kerana telah menjaga saya selama ini. Thank you for everything God!
Kali ini, saya benar-benar tidak tahu sama siapa saya mau bicara. Kerna dari dulu hal seperti ini tidak biasa aku kongsikan dengan orang lain. Aku tanggung sendirian apa yang berlaku selama ini dan sesekali diluahkan kepada teman rapat ku. Tapi kali ini saya 100% tidak tau mau berkongsi dengan siapa ttg hal yang sedang saya alami sekarang. Aku teringat kata-kata yang selalu keluar dari mulut orang. "Keterbukaan adalah permulaan pemulihan". tapai saya tidak yakin dengan kata-kata ini. Aku pun tidak tau kenapa. Saya balik Taginambur dan di blog ku sahaja tempat aku untuk meluahkan apa yang ada dalam hatiku sekarang.
Manusia tidak pernah lari dari kepahitan hidup. Kepahitan yang pelbagai jenis. Namun, kepahitan yang aku alami dua hari yang lalu telah menerjah diriku dengan tiba-tiba. Pahit, tersangat pahit bagaikan hempedu (tp, saya tidak pernah makan hempedu). Yang pasti, hal ini sangat menyakitkan dan tidak bisa ku terima sampai sekarang dan saat ini. Saya cuba untuk menjadi penyelamat tp pada akhirnya benda itu terjadi juga. Timbul dalam fikiranku, mungkinkah ini rencana Tuhan?Aku berfikir lagi, kenapa harus terjadi? Semua ini terjadi gara-gara aku. Seolah-olah tidak menghargai apa yang aku ada. Tetapin Tuhan mesti faham dan tahu bahawa saya tidak ada hati seperti itu.
Sudah dua hari berlalu. Saya tidak tau apa yang akan bakal terjadi di hadapan. Tetapi harapan ku sungguh besar sekali untuk terjadi sesuatu yang bisa meneutralkan kepahitan yang telah mengalir di hatiku dan menjernihkan kekeruhan yang telah tergoncang.. Apakah ini akan berlaku?Harapanku sungguh besar dan tidak dapat ku gambarkan bagaimana besarnya.
Sungguh berbeza sekali apa yang sedang ku hadapi sekarang. Sungguh kosong. Dan saya sama sekali tidak tahu apa yang aku perbuat. Aku bingung. Saya tidak dapat bisa bertahan duduk di rumah di kampung dengan keadaan ku seperti ini. Perkataan jarang sekali keluar dari mulutku. Bila ditanya, baru menjawab. itu pun sepatah dua. Maka, aku memutuskan untuk balik ke tempat kerja ku. Aku perlu suasana yang lebih tenang.
Di saat aku berhadapan dengan laptop, satu lagu rohani berlegar-legar di balik benakku. Lagu yang pernah ku nyanyikan semasa ulangtahun SIBKF, tahun lalu. Lagu ini benar-benar menyentuh hatiku.
DIA MENGERTI
Terkadang kita merasa,
Tak ada jalan terbuka
Taka ada lagi waktu
Terlambat sudah...
Tuhan tak pernah berdusta
Dia slalu pegang janjiNya
Bagi orang percaya
Mukjizat nyata
C/
Dia menegerti, Dia peduli
Persoalaan yang sedang terjadi
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang kita alami
Namun satu yang dia minta
Agar kita percaya
Sampai mikjizat menjadi nyata
Saat ini, bila saya mendengar lagu ini, saya sudah tau dengan siapa harus saya luahkan segala yang terbuku di dalam hatiku. Dia yang telah menebus saya dengan bayaran yang lunas.Tterima kasih Tuhan kerna perkara ini berlaku dalam hidup saya. Saya berdoa agar Tuhan melaksanakan rencanaNya di dalam hidup saya. Walau sepahit mana pun hal yang telah Kau rencanakan dalam hidup saya, saya pasti bisa menerima hal itu dengan kekuatan yang Engkau berikan. tetapi doaku supaya saya dapat menebus semua kesilapanku dan dapat memberikan apa yang terbaik.
Doaku,
"Tuhan, tolong hambaMu yang penuh dengan keterbatasan diri. Saya sangat memerlukan keajaiban tanganMu sekarang. Tolong saya supaya saya dapat melalui semua ini. Saya perlu menyiapkan assignment KISSM dan sekarang saya langsung tidak dapat berfikir. Bagaimana mungkin saya menyiapkan tugasan ini kalau saya lagi sedang berhadapan dengan hal seperti ini. Tuhan, Engkau sahaja pengharapanku sekarang. Tolong sekali lagi hambaMu ini supaya dapat melalui semua ini.:
Saya tidak tahu apa yang berlaku selepas ini. Tetapi saya serahkan segala-galanya ke dalam tangan Tuhan. Saya percaya Tuhan tidak pernah terlambat untuk memberi pertolongan. Kerna saya tahu, Dia peduli setiap persoalan yang saya alami sekarang. Saya juga tahu dia mengerti tentang semua ini. Thank you Lord for being with me. Amen!
No comments:
Post a Comment